Hidup itu "Pengendalian"

Seperti kita ketahui bersama bahwa teori-teori sosiologi yang pernah ada itu hasil penelitian dari tingkah laku kita (baca: manusia). Nah, dalam hal ini manusia memiliki kesamaan secara umum, hanya sedikit saja yang berbeda, bahkan kalu berbeda bisa jadi disebut mempunyai kelainan. Menurut saya apa yang anda rasakan bisa jadi orang lain pun merasakannya pula, walaupun tidak dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini, anda sebenarnya bisa saja jadi peneliti bagi diri anda sendiri, namun harus mempunyai pembandingnya jua (orang lain), jangan orang utan ya.. hehe.

Disini saya mau mengungkapkan apa yang ada dalam pola fikir saya.
Ketika kita kecil (ingat-ingat masa lalu), kita akan cenderung mempunyai keinginan yang banyak sekali bisa dipenuhi, walau dengan bantuan orang lain (baca: orang tua/ orang terdekat). Keinginan kita masa kecil itu hanya sebatas asal suka dan kita tidak punya tanggung jawab ttg apa yang kita sukai.

Ketika kita beranjak dewasa, akal mulai berfungsi, hati mulai merasa, nafsupun makin bergejolak, disinilah hidup kita yang sebenarnya. Bisa jadi "kegalauan" akan mulai aktif. Dalam fase ini, kita (dalam hukum agama Islam) akan dibebankan dosa (tanggung jawab) terhadap apa yang telah kita perbuat. Kita akan mempunyai pertimbangan sendiri, dan bisa memutuskan sendiri. Saya mau menggaris bawahi bahwa "diri kita memang akan selalu diliputi Nafsu dan akal", ya memang itu ada dalam diri kita. Tergantung yang mana dominan pada diri kita.

inti dari tulisan yang mau saya sampaikan adalah, bahwasaya hidup itu adalah pengendalian, memaksimalkan fungsi akal kita untuk memfilter keinginan dari nafsu jangan sampai berlebihan.

wallahu a'lam bishshowab.

10 malam terakhir Ramadhan

Di 10 malam terakhir Ramadhan, Rasululloh.saw, senantiasa meningkatkan amal ibadahnya. Bahkan beliau untuk mengkondusifkan amalannya, beliau mengajak keluarganya beri'tikaf di masjid selama 10 malam terkahir Ramadhan. Sangat berbeda dengan muslim kebanyakan, semakin Ramadhan mau pergi semakin sibuk dengan dunia masing-masing, belanja karena banyak diskon, beli/bikin kue lebaran, dll.

Semoga kita bisa memaksimalkan kesempatan di bulan Ramadhan ini. Karena belum tentu kita bisa bertemu dengan Ramadhan berikutnya.

wassalam.w.w.

Yakin maju, Ragu pikir-pikir.. atw tinggalkan.

Tiada salah ada saran jika kau yakin lakukanlah dan jika kau ragu maka tinggalkanlah..